Thursday, 6 August 2015

Pengalaman Bersama BNI

Perkenalanku dengan BNI dimulai saat aku diterima kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Karena kampus ITS bekerjasama dengan bank BNI sehingga untuk pembayaran apapun dilakukan di BNI mulai dari uang gedung, koperasi mahasiswa hingga  pembayaran spp.
Masa kuliah merupakan masa dimana seorang mahasiswa dituntut untuk mandiri karena sudah bergelar “maha”. Dari situ saya mulai belajar mandiri. Dan saya berkeinginan meringankan beban orangtua saya mengenai pembayaran uang kuliah saya. Saya mulai berburu beasiswa. Dan akhirnya saya mendapat beasiswa dari Rektorat Kampus yaitu beasiswa Peningkatan Prestassi Akademik (PPA). Karena ITS bekerjasama dengan Bank BNI sehingga untuk proses transfer beasiswa tentunya akan dilakukan oleh Bank BNI. Akhirnya saya membuka rekening dengan atas nama saya sendiri karena sebelumnya untuk pembayaran kuliah selalu dilakukan oleh orang tua saya. Untungnya di dalam kampus ITS ada cabang Bank BNI jadi setelah kuliah saya bisa langsung meluncur kesana untuk membuat rekening BNI. Pembuatan rekening di BNI sangat mudah dan cepat, customer servisenya pun juga ramah. Cuman membutuhkan waktu sekitar 30 menit saya sudah mempunyai atm dan buku tabungan dengan atas nama saya sendiri.
Masa kuliah juga saya manfaatkan untuk merintis usaha online shop. Saya dan sahabat saya membuka online shop sepatu. Syukurnya tiap minggu selalu kebanjiran orderan sampai terkadang kami kualahan membalas message dari customer. Untuk transaksi dionline shop saya menggunakan BNI yaitu mulai dari menerima transferan dari customer hingga transfer ke supplier saya untuk pembayaran sepatunya. Saya nyaman banget memakai atm BNI karena yang pertama cabangnya ada banyak disekitar kita, yang kedua proses transaksinya cepat misal customer saya transfer dari bank lain bisa langsung nyampai di rekening saya tanpa harus nunggu beberapa hari. Yang ke tiga, potongan administrasi bulanan yg tidak terlalu mahal jadi pas deh buat orang yang berjiwa wirausaha seperti saya. Pokoknya nggak bakal nyesel deh make BNI.
Pengalaman saya dengan BNI tidak berhenti disitu. Ketika saya sudah lulus kuliah dan diterima kerja di PT. Waru Teknikatama saya juga masih menggunakan BNI karena perusahaan tempat saya kerja bekerja sama dengan Bank BNI untuk transfer gaji ke karyawannya. Aku yakin BNI pasti memiliki management yang bagus untuk memuaskan pelanggannya hingga perusahaan tempat saya kerjapun memutuskan untuk memilih bekerjasama dengan bank BNI daripada bank lain untuk urusan finansialnya.



Nah foto diatas merupakan meja kerja saya bersama kartu ATM BNI. Kartu ATM yang telah saya pakai selama 4 tahun ini. :)
Sedikit bercerita mengenai pengalaman saat jalan-jalan atau bisa dibilang liburan ke luar kota. Saat saya berlibur ke Makassar saya sempat kehabisan uang jajan. Saat itu saya sama sekali tidak paham mengenai daerah tersebut tetapi untungnya saat mencari ATM BNI saya tidak kesulitan, meskipun didalam perkampungan masih terdapat ATM BNI. Akhirnya saya bisa lanjut jalan-jalan untuk berlibur keliling Makassar.
Hingga saat ini saya masih nyaman menggunakan BNI dan mungkin sampai seumur hidup menggunakan BNI karena selalu up to date fitur-fiturnya sperti bisa memakai internet banking, sms banking dan lain-lain. Saya juga termasuk pengguna internet banking BNI, berguna banget menurut saya untuk pengecekan saldo atau melihat mutasi saat customer saya transfer. Terima kasih BNI :) dan selamat ulang tahun ke 69 semoga semakin jaya dan tetap menjadi terbaik dimanapun. :)    #69TahunBNI


Tuesday, 23 June 2015

Jenis Pipa dan Ukurannya

Secara umum, material yang banyak digunakan untuk pipa dan komponennya terbagi atas dua katagori utama yaitu :  
  1. Metallic (Logam)
  2. Non metallic (Non logam)

khusus untuk jenis Metallic dibagi dalam dua kelompok yaitu ; ferrous dan Non ferrous.
Ada 2 (dua) jenis metode yang digunakan untuk menamai ukuran pipa :
  •  NPS (Nominal Pipe Size) adalah ukuran standard Amerika Utara, dengan ukurannya berdasarkan “inch”.
  • DN (Diameter Nominal) adalah penunjukkan ukuran eropa dengan ukurannya berdasarkan “milimeter”.
selain penamaannya dengan NPS atau DN, maka ada pasangan yg selalu tidak ketinggalan ketika disebutkan ukuran pipa yaitu schedule (sch).
Schedule adalah suatu penunjukkan ukuran ketebalan dinding pipa atau dengan kata lain Thickness.



Perbedaan NPS dan OD

Perbedaan antara NPS dengan OD dimulai dari pipa ukuran NPS 1/4″ sampai dengan ukuran NPS 12″.  Sedangkan untuk pipa dengan NPS diatas 12″(inch), maka NPS yang ditunjukkan sesuai dengan OD dari pipa tersebut.
Ada salah satu perbedaan yang lain lagi yang biasa kita lihat di tabel daftar pipa yaitu huruf  “S”  setelah nomor schedule. seperti contoh 5S. hal ini khusus untuk menunjukkan bahwa schedule tersebut untuk material khusus Stainless steel. sedang schedule tanpa huruf  “S” adalah untuk pipa dengan material selain stainless steel.

Ukuran pipa
Macam-macam ukuran pipa yang sering digunakan dalam industri :

  • Large Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran lebih besar dari 2 Inch.
  • Small Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran 2 inch ke bawah.
  • Tubing : yaitu pipa yang mempunyai ukuran sampai 4 inch, tetapi mempunyai ukuran ketebalan dinding pipa yang lebih kecil jika dibandingkan dengan small bore dan large bore.


Schedule (ketebalan pipa)
Pipa diproduksi dalam berbagai macam ketebalan yang sudah distandardkan. setiap ketebalan tertentu pada pipa diberi penamaan dalam bentuk schedule number, bukan dalam bentuk ukuran pipa yang sebenarnya.
pada awalnya ketebalan pipa hanya ada 3 kelompok yaitu:
·         Standard
·         Extra Strong (XS)
·         Double Extra strong (XXS)
saat ini penamaan sudah diganti dengan memberikan schedule number tertentu, yang dimulai dari 5 dan 5S, kemudian diiukuti dengan 10 dan 10S, seterusnya dalam kelipatan 10 sampai schedule 40  (20, 30, 40) dan selanjutnya mempunyai kelipatan 20, yaitu 60, 80, 100, 120, 140, 160.
pada umumnya, besarnya ketebalan pipa yang mempunyai schedule 40 dengan schedule STD adalah sama untuk pipa ukuran 1/8 sampai dengan ukuran pipa 10 inch.
Pipa biasanya diproduksi dengan ukuran panjang yang berbeda, tergantung kepada material, ukuran dan schedule. namun pada umumnya pipa2 diproduksi dengan mempunyai rata2 panjang 20ft atau 6 meter untuk pipa karbon steel. panjang ini disebut dengan istilah random length. adakalanya pipa yang mempunyai  ukuran panjang 2 kali lipat dari random length tersebut juga banyak  tersedia dan termasuk disukai, terutama untuk penggunan  pipe rack. ukuran ini disebut juga dengan double random length atau sama dengan 12 meter.


Pipe Ends

Secara umum pipa yang diproduksi mempunyai 3 jenis bentuk ujung pipanya :
·         Plain Ends (PE) : yaitu ujung pipa yang dipotong persegi
·         Beveled Ends (BE) : yaitu bentuk ujung pipanya dipotong membentuk bevel

·         Threaded Ends (TE) : yaitu pipa yang dibuat mempunyai ulir pada ujungnya. 
Disini jenis TE ada dua pilihan : 
1. berulir kedua sisi (TBE : Threaded Both Ends)
2. Hanya pada satu sisi (TOE : Threded One Ends)




Wednesday, 11 February 2015

LEAK TEST OR BUBBLE TEST


 LEAK TEST OR BUBBLE TEST


Leak test merupakan test untuk mengecek ada atau tidaknya kebocoroan. Untuk heat exchanger biasanya dilakukan pada joiny nozzle pad to shell. Leak test dilakukan dengan udara bertekanan pada pressure yang tidak lebih dari 25% dari design pressure (as per ASME V, 2010) dan cairan sabun. Leak test ini juga sering  disebut bubble test.

Untuk holding time leak test, bersadasrka ASME V dilakukan minimum 15 menit. 


Istilah-istilah dalam Leak Test or Bubble Test:
·      dew point temperature: that temperature at which the gas in a system would be capable of holding no more water vapor and condensation in the form of dew would occur.
·        dry bulb temperature: the ambient temperature of the gas in a system.
·   immersion bath: a low surface tension liquid into which a gas containing enclosure is submerged to detect leakage which forms at the site or sites of a leak or leaks.
·        inert gas:  a gas that resists combining with other substances. Examples are helium, neon, and argon.
·    instrument calibration: introduction of a known size standard leak into an isolated leak detector for the purpose of determining the smallest size leakage rate of a particular gas at a specific pressure and temperature that the leak detector is capable of indicating for a particular division on the leak indicator scale.
·       leakage:  the fluid, either liquid or gas, flowing through a leak and expressed in units of mass flow; i.e., pressure and volume per time.
·     quartz Bourdon tube gage: this high accuracy gage is a servonulling differential pressure measuring electronic instrument. The pressure transducing element is a one piece fused quartz Bourdon element.
·      sensitivity: the size of the smallest leakage rate that can be unambiguously detected by the leak testing instrument, method, or technique being used.
·     soak time: the elapsed time between when the desired differential pressure is attained on a system and the timewhen the test technique is performed to detect leakage or measure leakage rate.
·    standard dead weight tester: a device for hydraulically balancing the pressure on a known high accuracy weight against the reading on a pressure gage for the purpose of calibrating the gage.
·    thermal conductivity detector:  a leak detector that responds to differences in the thermal conductivity of a sampled gas and the gas used to zero it (i.e., background atmosphere).
·    vacuum box: a device used to obtain a pressure differential across a weld that cannot be directly pressurized. It contains a large viewing window, special easy seating and sealing gasket, gage, and a valved connection for an air ejector, vacuum pump, or intake manifold.
·         water vapor: gaseous form of water in a system.

Monday, 9 February 2015